SELAMAT DATANG DI PRISUGA SOBAT SENYUM SEBELUM MEMULAI HARI ITU YANG LEBIH BAIK

Kamis, 26 Maret 2009

asAL KEliNci iNDONesIa

DARI MANA KELINCI INDONESIA?

Dari catatan sejarah, kelinci pertama kali dibawa ke tanah Jawa oleh orang-orang dari Belanda pada tahun 1835. Waktu itu, kelinci sudah jadi ternak hias. Dulunya, hewan imut-imut yang tergolong dalam ordo Rodensia (Rodent) ini, adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa.

Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk didalamnya jenis kelinci dan terwelu). Famili Ochtonidaeterdiri dari pika dan famili Leporidae terdiri dari terwelu (tegalan) dan kelinci.

Apa itu pika?
Hewan ini hidup di daerah beriklim dingin. Pika adalah hewan kecil pengerat yang rupanya mirip dengan kelinci. Badannya pendek dengan panjang tubuh hanya 15 cm. Pika tidak berekor. Telinganya pendek, dan berat tubuhnya sekitar 140gram. Hewan ini lebih banyak berjingkat, daripada melompat. Selain itu, pika juga pandai bersiul.

Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).

Terwelu atau tegalan, punya bentuk tubuh yang menarik. Panjangnya 50 s/d 70 cm, dengan berat tubuh 4 s/d 5 kg. Kepalanya kecil, kumisnya panjang, dan jika daun telinganya ditarik ke depan, panjangnya bisa melampaui ujung hidungnya. Warna bulunya kelabu, coklat, dan di bagian bawah perutnya berwarna putih.

Terwelu gemar makan rumput, daun, dan tunas tanaman. Ia kerap berjingkat, mengangkat telinganya, dan mencium-cium udara. Indranya sangat tajam.

Berbeda dengan jenis kelinci liar. Bentuk tubuhnya lebih kecil daripada terwelu. Panjangnya hanya mencapai 50 cm. Berat badannya juga hanya 3 kg. Daun telinga dan ekornya sangat pendek. Sarangnya berada dalam tanah, tidak seperti terwelu yang membangun sarang di atas tanah. Kaki kelinci liar sangat pendek, dan larinya tergolong sangat cepat terutama ketika ia menyelusup ke dalam lubang tanah.

Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan ini berubah menjadi kelabu.

Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelici sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa, diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg.

Sedangkan kelinci sumatera, merupakan satu-satunya kelinci asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar