SELAMAT DATANG DI PRISUGA SOBAT SENYUM SEBELUM MEMULAI HARI ITU YANG LEBIH BAIK

Jumat, 06 Mei 2011

Aku meragukan bahasa jawaku sekarang…?




Aku meragukan bahasa jawaku sekarang
Well, sekolah di  STAN ternyata membawa dampak tersendiri bagiku, apalagi Masalah bahasa dan budaya. Indonesia kecil aku menyebutnya, begitulah saat banyak budaya menyampur menjadi satu. Belajar serta mendapat tambahan pengetahuan yang baru menjadi poin tersendiri  yang tak ternilai. Belajar bahasa khususnya budaya di Indonesia sering aku lakukan karena teman-temanku.

Aku sangatt bangga ketika aku mendapatkan orang dari seluruh penjuru negeri mulai dari aceh, padang, medan, Palembang, sumatera selatan, kalimantan,Jakarta, jawa tengah , jawa timur, jawa barat, makasar, dn masih banyak lagi temanku yang sangat kaya akan budaya ari negerinya masing-masing. Logat melayu emanku ni  sngat kental dan serasa nonton ipin-upin saja, betul-betul-betul? Melayu yang khas serta masakan padang yang terkenaldi  seantero negeri orang Palembang yang khas akan empek-empek nya dan huruf o, “ndak papo,cak cak dak tau(ccdt?) “ dan semua yang aku  tau tentangnya. Orang makasar yang semangat dalam mengutarakan pendapatnya serta logatnya yang khas membuatku mudah untu mengemali asalnya, tapi katanya ada kata “di,bi, pi” dan yang lain tak tau Masalah  itu,karena dia engan untuk mengajari kami. Kalimantan,katanya dia mempunyai kemiripan dengan bahasa jawa, sunda yang membuatku masi penasaran untuk memahaminya . entahlah belum bisa memahami semuanya .”lieur” kata orang sunda mah, ini teh artinya pusing, “kadie”….bla bla bla….terang aja aku gak akan mudeng dengan segampang itu. ada lagi logat jawa  yang susah untuk aku tirukan  yaitu ngapak, seperti “enyong kencot”=saya lapar dan dan banyak kata yang belum bisa aku tirukan. Banyak juga orang yang bisa berbahasa jawa disini yaitu orang jawa timuran , jogja apalagi jawa tengah. Aku mersa kembali di tempat asalku. Kata-kata “ojo nesu” = janga marah merupakan trend centre dikelasku karena  mereka tidak bisa berbahasa jawa. “opo iyo”=apa iya, serta “ojo ngapusi”= jangan berbohong juga tidak kalah meriah nya saat orang-orang yang fasih berbahasa Indonesia ini mencoba berbahasa jawa. Adalagi logat betawi ngakunye orang-orang betawi nih , dia bilang “enyak”=ibu, “babe”=bapak dan banyak lagi vocal e pada akhir kata yang dia ucapkan. Tak lagi orang jawa asli yang mengaku jadi anak metropolitan, anak gaul menyekoi kami dengan bahasa bhasa “lu/lo”=kamu,”gua/gue”=aku serta “bokap”=bapak dan “nyokap” =ibunya. Nah sekarang aku nyadar bahwa aku bisa belajar banyakbahasa serta kebudayaan dar mereka, namun aku sendiri ragu apakah aku masih bisa berbahasa jawa dengan baik? Itulah mengapa setiap hari aku harus menggunakan bahasa Indonesia untuk bergaul dengan teman-temanku yang lain. Waktu dimana kau bisa berbahasa jawa adalah saat aku di kos, di kelas dengan orang yang sedaerah, beli makan=mas nya orang jawa. Aku tahu bahwa aku bisa bilang “aku iseh iso basa(boso) jawa(jowo)”, namun apakah aku masih bisa berbahasa jawa secara halus atau krama inggil? Aku rasa bahasa jawaku mulai terkikis karena tak ada lagi lawan bicara untuk itu, but I’m proud of allthat we have, culture, language and friendship. Mungin sekedar bilang “matur suwun sampun maos blog kula menika”, ada pertanyaan? Please give me comment thanks…. 

1 komentar: